.

Senin, 03 Oktober 2011

IHSG 3 Oktober 2011

Haloo... Bagaimana kabar para trader sekalian? Saya yakin masih sehat. Paling tidak anda sudah agak baikan mengingat minggu lalu IHSG kita masih tampak sedikit menghijau. Beberapa saham bahkan mencatatkan kenaikan yang signifikan seperti misalnya LPCK. Lalu bagaimana kondisi IHSG kita sekarang? Apa ini artinya tren bearish sdauh selesai?

Saya rasa jawabannya masih tidak.Mari kita lihat chart berikut dengan seksama :



Chart di atas adalah monthly (bulanan) chart IHSG. Garis merah di atas adalah Moving Average 12. Jika anda lihat, maka untuk bulan September IHSG sudah menembus MA 12-nya. Ini merupakan tanda yang sangat berbahaya, karena sepanjang dari tahun 1998 perpotongan monthly chart IHSG dengan MA 12-nya berakhir dengan koreksi yang cukup dalam. Totalnya ada 4x kita mengalami hal ini, dan ada 3x kejadian yang berakhir dengan koreksi dalam.

Indonesia memang sekarang sangat kuat, berbeda dengan kondisi kita di tahun 2008. GDP kita bertumbuh 6.5% selama kuartal 2, 2011. Selain itu jika dilihat berdasarkan GDP, ternyata Indonesia merupakan peringkat ke-17 dunia. Lebih dari 60% GDP kita diserap oleh domestik. Cukup mengejutkan bukan? Tetapi tetap kita harus waspada dengan market risk, karena banyak sekali dana investor asing yang bersifat hot money masih mengendap di market kita. Mau tidak mau, market risk kita sangat tinggi karena besarnya kepemilikian asing. Jika mereka merugi di negara asalnya, mereka pasti akan melikuidasi portfolionya di negara yang masih untung tak terkecuali di Indonesia.

Hingga kamis, porfolio asing di market kita masih sekitar 8T. Saya tidak memasukkan hari Jumat kemarin, karena dana asing 7T yang terlihat masuk adalah hasil transaksi crossing LPPF. Jika kita perhatikan, sementara market kita adalah salah satu yang terbaik di dunia :


Dengan hanya -4% saja dari awal tahun hingga sekarang, memang menjadikan market kita terkuat di dunia untuk saat ini. Tapi justru menurut saya hal ini menjadi berbahaya. Hal ini menjadikan kita memiliki peluang untuk menyusul mereka. Saya meyakini, beta kita dibandingkan dengan developed market seperti Amerika dan negara-negara Eropa lainnya nilainya melebihi dari 1. Hal ini berarti kita bergerak lebih agresif dari mereka. Jika kita melihat, hal ini sudah terbukti. Ketika market mereka naik, kita pasti naik lebih tinggi dan ketika market jatuh seperti di 2008, kita jatuh lebih dalam lagi. Sekarang market mereka sedang terjerembab dalam, dan kita masih memeliki "peluang" untuk menyusul mereka.

Dalam konsep Advance Decline Line yang disampaikan oleh John J. Murphy, beliau mengatakan bahwa mendekati fase bearish, investor cenderung menjual saham yang jelek dulu baru kemudian saham yang bagus. Saya rasa ini teori yang sederhana namun sangat masuk akal. Dan inilah yang terjadi di Indonesia saat ini. Kondisi kita sekarang ini sedang bagus-bagusnya, sehingga market kita nampak yang paling kuat diantara yang lain. Namun bisa saja kita ini nantinya akan menjadi market yang paling terakhir di jual. 

Oleh karena itu tetaplah berhati-hati. Memang semua analisa ini hanya berdasarkan data teknikal saja. Tapi terkadang dengan analisis teknikal kita bisa menemukan sesuatu yang terlihat janggal di market. Tetaplah ikuti perkembangan market dan data-data fundamental yang ada. Dalam situasi seperti anda harus tetap waspada dan jangan agresif. Good Luck...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Elf Coupons