.

Senin, 09 Mei 2011

Tren Harga

Ini adalah salah satu dasar terpenting dalam analisis teknikal. Harga selalu bergerak dalam tren. Tren sendiri dibagi menjadi 3 berdasarkan lama terbentuknya. Teori ini berangkat dari teori Charles Dow, orang yang menciptakan indeks Dow Jones. Penemuan dari Dow ini adalah tonggak pertama dalam dunia analisis teknikal pertama di negara-nagara barat. Sebenarnya masih ada teori lainnya tentang tren yakni dari R.N. Elliott pencipta Elliot Wave Principle, namun sebaiknya kita bahas dulu Dow Theory ini karena lebih simpel.

Tren menurut Dow dibagi menjadi primary trend, secondary trend, dan minor trend. Primary Trend adalah tren utama yang berjangka waktu 1 tahun keatas. Sedangkan Secondary Trend hanya berjarak 3 minggu hingga 3 bulan. Untuk Minor Trend hanya berjarak kurang dari 3 minggu. Untuk lebih mudahnya dapat diumpamakan bahwa primary trend itu seperti pasang air laut, secondary itu seperti ombak, dan minor seperti riak-riak kecil pada air laut. Berikut adalah contoh dari tren :





Sedangkan berdasarkan jenisnya, tren juga dibagi menjadi 3, yakni bullish/up trend (tren menanjak naik), bearish/down trend (tren menurun), dan sideways (tren harga menyamping dan bergerak dalam range terbatas). Saya rasa untuk bullish dan bearish, anda pasti sudah sangat mengerti. Oleh karena itu saya hanya akan memberi contoh sideways saja:


Dalam membentuk sebuah tren, dapat ditarik garis lurus antara 2 titik. Namun, tren yang valid adalah jika ada 3 titik yang menghubungkannya. Tidak ada aturan yang baku dalam menggambar tren, dibutuhkan pengalaman dan latihan yang cukup untuk dapat mengenalinya. Jika harga sudah dipotong maka itu tandanya tren sudah berganti. Ingat berganti bukan berarti berbalik arah lo... Bisa saja tren dari bull menjadi sideways atau sebaliknya. Berikut adalah contoh tren BUMI yang sudah terpotong dan berbalik arah.


Untuk menggambar tren tidak harus menguhubungkan titik tertinggi ke trendah. Tren yang baik menurut Martin J. Pring adalah tren yang menghubungkan harga penutupan saja. Namun beberapa analis teknikal saat ini menggunakan seluruh pergerakan baik harga penutupan, tertinggi, dan terendah. Mana yang lebih baik? Jawabannya relatif. Tidak ada yang lebih baik tergantung dari jenis sahamnya masing-masing.

Sekarang ini dengan bantuan komputer, menggambar tren jauh lebih mudah. Beberapa program trading dilengkapi dengan beberapa bantuan untuk menggambar tren. Salah satu perkembangan teknologi yang ada dalam dunia analisis teknikal adalah menggambar tren menggunakan pergerakan rata-rata atau moving average. Dengan adanya moving average, seorang trader dapat mengetahui tren dari tiap-tiap sekuritas yang dianalisa. Jika harga sudah memotong moving average, maka itu tandanya harga akan berganti tren. Gambar berikut adalah tren BBRI menggunakan moving average.


Pada analisa tren ini terkadang terdapat whipsaw atau pergerakan yang gagal. Maksudnya adalah tren yang sudah break namun ternyata dia tidak berganti tren namun harga malah kembali masuk dalam trennya itu dan kemudian melajutkannya. Untuk mengenali tren semacam ini dibutuhkan pengalaman. Oleh karena itu ada baiknya seorang trader untuk menetapkan filter untuk trennya. Filter yang umum dipakai adalah filter harga dan waktu. Filter harga dapat dipakai dengan menunggu harga tembus dari tren sebesar porsi yang diinginkan. Umumnya yang sering dipakai adalah 3%. Sedangkan filter waktu, menunggu agar harga tembus tren untuk selama hari yang ditentukan agar dianggap valid. Waktu yang dianggap valid biasanya 3 hari. Selamat mencoba...

Nah posting saya berikutnya, akan dikupas habis penggunaan moving average dalam menangkap tren. Juga akan disertai beberapa tips dan trik yang dapat membantu. Good Luck...

2 komentar:

Unknown mengatakan...

tetap menjadi seorang trend follower yang baik akan maka akan membuat kita bisa mendapatkan kondisi yang lebih baik untuk diprediksi dan juga tidak memerlukan dana yang besar, maka dari itulah dalam trading di octafx tidak berusaha untuk counter the trend yang memang diluar kemampuan dalam melakukan tradingnya

Unknown mengatakan...

kalo kita mengikuti trend pasar memang harus mempunyai ketahanan margin yang banyak , soalnya pasti ada naik turun nya juga saat mengikuti trend market nya.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Elf Coupons